
Perawatan teko Yixing yang tepat (dikenal dengan "menaikkan teko" ) tidak hanya meningkatkan penampilannya, tetapi juga menyempurnakan rasa teh dan memperpanjang masa pakainya. Dengan metode yang tepat, teko akan secara bertahap mengembangkan kilau alami, memancarkan cahaya halus seperti batu giok. Berikut ini adalah panduan praktis dan ilmiah untuk perawatan teko.
I. Persiapan Awal (Langkah Awal yang Penting untuk Pot Baru)
-
Bilas Debu
aku Bersihkan bagian dalam dan luar secara perlahan menggunakan air hangat dan sikat lembut untuk menghilangkan residu tungku (hindari penggunaan sabun cuci piring).
-
Rebus untuk "Membangunkan" Panci
aku Lepaskan tutup panci, rendam dalam air bersih, dan didihkan. Biarkan dingin secara alami (ulangi 1-2 kali jika perlu).
-
Bumbui dengan Teh
aku Seduh teh kualitas rendah (misalnya, batang teh atau teh hitam murah) dan biarkan dalam panci selama 6 jam untuk menghilangkan bau tanah sebelum dibuang.
Catatan: Teko modern memerlukan persiapan yang tidak terlalu intensif, tetapi hindari penggunaan obat tradisional seperti tahu atau tebu, yang dapat menyumbat pori-pori tanah liat.
II. Enam Aturan Emas untuk Penggunaan Sehari-hari
-
Satu Teko, Satu Teh
aku Tanah liat Yixing menyerap rasa, jadi khususkan satu teko untuk satu jenis teh (misalnya, tanah liat zhuni untuk oolong, tanah liat zini untuk pu-erh).
-
Panaskan Panci Terlebih Dahulu
aku Bilas dengan air hangat (~60°C) sebelum menambahkan air mendidih untuk mencegah kejutan termal (terutama di musim dingin).
-
Bersihkan Segera Setelah Digunakan
aku Buang daun teh, bilas dengan air panas, dan keringkan secara terbalik untuk mencegah terbentuknya jamur.
-
Poles Lembut dengan Teh Liquor
aku Sewaktu menyeduh, tuangkan teh ke bagian luar teko dan lap dengan kain lembut agar patina merata (hindari menggosok dengan kasar).
-
Tangani dengan hati-hati
aku Tepi corong dan tutupnya rapuh—bersihkan dengan hati-hati dan simpan dengan aman.
-
Keringkan dengan Udara Secara Alami
aku Bila tidak digunakan, biarkan pot terbuka di area yang berventilasi (hindari penyegelan atau sinar matahari langsung).
III. Teknik Pembersihan Mendalam
aku Menghilangkan Noda Teh : Rendam dalam air hangat dengan soda kue selama 10 menit, lalu bersihkan dengan lembut (jangan menggunakan sabut baja).
aku Menghilangkan Bau : Jika apek, bilas berulang kali dengan air mendidih, lalu letakkan daun teh kering (misalnya pu-erh) di dalamnya untuk menyerap bau.
IV. Tips Penyimpanan Jangka Panjang
1. Pastikan Benar-benar Kering : Pastikan tidak ada uap air yang tersisa di dalam; letakkan selembar kertas beras di antara tutup dan badan untuk mencegah lengket.
2. Jauhkan dari Aroma Kuat : Jauhkan dari dapur, parfum, atau bahan kimia untuk menghindari penyerapan bau.
3. "Bangun" Secara Berkala : Seduh teh dalam teko yang disimpan setiap bulan untuk mempertahankan karakter rasa tehnya.
V. Tiga Kesalahan Umum yang Harus Dihindari
❌ Mempercepat Patina : Perendaman dalam teh atau mengoleskan residu teh akan menghasilkan kilap buatan dan tidak merata.
❌ Pembersihan berlebihan : Terlalu sering merebus atau mencuci dengan cuka akan merusak kemampuan tanah liat untuk bernapas secara alami.
❌ Mengabaikan Kebersihan : Residu teh yang lama tidak hanya memengaruhi rasa tetapi juga membuat permukaan teko menjadi kusam.
VI. Tanda-tanda teko yang terawat dengan baik
aku Patina Sejati : Kilau yang terbentuk secara alami dan berkembang selama bertahun-tahun penggunaan (bukan kilau yang dangkal).
aku Rasa Teh yang Ditingkatkan : Tanah liat Yixing berkualitas tinggi melembutkan air dan memperkaya kandungan teh.
"Membesarkan teko itu seperti menumbuhkan kesabaran—sebuah mahakarya yang dibentuk oleh waktu dan perhatian."